Dulu, di sebuah desa kecil ada seekor kucing yang sangat lapar. Ia selalu mencari makan di rumah-rumah penduduk desa, tapi selalu saja tidak dapat menemukan sesuatu yang bisa dimakan. Suatu hari, ia melihat sebuah rumah yang terlihat sangat menggiurkan. Ia yakin pasti ada makanan di dalam rumah “Akhirnya, aku menemukan rumah yang sangat menggiurkan. Pasti ada makanan di dalam sana.”Kucing itu segera masuk ke dalam rumah itu dan melihat sekeliling. Ia melihat banyak tikus yang berlarian di sana. Kucing itu sangat senang dan segera mengejar tikus-tikus itu. Namun, tikus-tikus itu ternyata sangat pintar dan cepat. Mereka selalu berhasil lolos dari serangan kucing “Kau tidak akan bisa menangkap kami, kucing bodoh!”Kucing itu mulai merasa kesal dan putus asa. Ia pikir, “Bagaimana aku bisa makan jika tikus-tikus itu selalu lolos dari serangan?”Kucing ” Bagaimana aku bisa makan jika tikus-tikus itu selalu lolos dari serangan?”Kemudian, kucing itu memutuskan untuk berpikir dengan cerdas. Ia mencari tahu apa yang menjadi kelemahan tikus-tikus itu dan menemukan bahwa tikus-tikus itu sangat suka makanan manis. Kucing itu kemudian membuat sebuah perangkap dengan makanan manis dan meletakkannya di tempat yang biasa dilalui tikus-tikus “Aha, aku tahu apa yang menjadi kelemahan tikus-tikus itu. Mereka sangat suka makanan manis”Beberapa saat kemudian, tikus-tikus itu datang dan tertarik dengan perangkap makanan manis yang dibuat kucing itu. Mereka tertangkap dan kucing itu akhirnya dapat makan dengan “Aduh, kami tertangkap karena kelemahan kami yaitu suka makanan manis”Kucing itu belajar bahwa dengan berpikir cerdas dan mencari tahu kelemahan musuh, kita dapat mengalahkan dalam cerita di atas adalahDalam dongeng fabel ini, ada 2 tokoh utama yaitu kucing dan tikus. Kucing diperlihatkan sebagai tokoh yang cerdik dan licik, sementara tikus diperlihatkan sebagai tokoh yang pintar dan cepat berpikir. Namun, kucing juga diperlihatkan sebagai tokoh yang serakah karena selalu ingin menangkap tikus tanpa memikirkan konsekuensinya. Sedangkan tikus diperlihatkan sebagai tokoh yang selalu berhati-hati dan waspada untuk menghindari jebakan moral yang bisa diambil dari cerita di atas adalahKebijakkan yang cerdik dan licik tidak selalu menjamin kemenangan dalam yang terlalu besar akan menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan yang lebih berhati-hati dan waspada akan menjaga kita dari bahaya dan masalah.
Diantara penulis hebat cerita fantasi itu adalah Ugi Agustono dan Joko Lelono. Ugi Agustono menulis cerita fantasi berdasarkan pengamatan terhadap komodo dan suasana di pulau Komodo. rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam 53. Membuat Telaah Teks Cerita dari Segi Strukturnya Buatlah telaah
Apa saja contoh teks cerita fabel? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sedang kalian cari. Kalian beruntung membaca artikel ini, karna kami akan membahas contoh teks cerita fabel hewan beserta strukturnya. Sebelum kita mengetahui contoh teks cerita fabel singkat tersebut, ada baiknya kita mengulas kembali teks cerita fabel ini. Apa yang dimaksud dengan teks cerita fabel? Pengertian teks cerita fabel adalah teks yang menceritakan tentang kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia. Tujuan dalam pembuatan teks cerita fabel ini untuk menghibur para pembaca atau pendengar dan juga untuk menyampaikan sebuah pesan moral yang terkandung di dalam cerita tersebut. Karna kita akan membahas contoh teks cerita fabel dan strukturnya. Terlebih dahulu kalian harus mengetahui strukturnya. Adapun struktur teks cerita fabel sebagai berikut Orientasi bagian pendahuluan atau pembukaan Komplikasi bagian permasalahan Resolusi bagian pemecahan masalah Koda bagian pesan moral. Di bawah ini adalah contoh teks cerita fabel bergambar beserta struktur teksnya. 1 Contoh Teks Cerita Fabel Tiga Ikan Sumber Orientasi Suatu hari, hiduplah tiga ekor ikan yang berada di sebuah kolam. Pada suatu sore, beberapa nelayan melewati kolam tersebut dan sambil melihat ikan-ikan yang berada di kolam itu. "Kolam ini penuh dengan ikan", mereka berbicara satu sama lain. "Kita belum pernah memancing di sini sebelumnya, besok pagi kita harus datang lagi kesini dengan jaring kita dan menangkap ikan-ikan ini" Kemudian nelayan itu beranjak pulang. Komplikasi Ikan yang paling tua mendengar para nelayan berbicara, dia pun gelisah. Dia memanggil ikan-ikan yang lain sambil berkata, "Apakah kalian dengar apa yang dikatakan nelayan itu? Kita harus segera meninggalkan kolam ini. Nelayan itu akan kembali lagi dan akan membunuh kita semua!" "Kamu benar, kita harus meninggalkan kolam ini" Ikan tua lain setuju. Namun, ikan yang paling muda malah tertawa, "Kalian cemas tanpa ada alasan", dia berkata "Kita telah tinggal di kolam ini seumur hidup kita, dan tidak ada satupun nelayan yang datang kesini, kenapa harus mereka itu kembali? Saya tidak akan pergi kemana-mana - keberuntunganku akan menyelamatkan ku". Resolusi Pada sore hari, ikan tua pun meninggalkan kolam itu bersama keluarganya. Dan ikan tua yang lain melihat datangnya nelayan itu dari kejauhan dan ia pun meninggalkan kolam tersebut dengan keluarganya. Namun, ikan muda itu tetap menolak untuk pergi. Sayangnya dia tidak beruntung, nelayan itu pun datang dan menangkap semua ikan yang masih berada di kolam dan membawanya untuk dimakan. Koda Iklan yang khawatir akan datangnya nelayan berhasil selamat. Sedangkan ikan yang mempercayakan keselamatannya hanya pada keberuntungan telah mati di tangkap nelayan. Begitu juga pada kehidupan ini. 2 Contoh Teks Cerita Fabel Seekor Rubah dan Seekor Kucing Sumber Orientasi Suati hari, ada seekor rubah dan seekor kucing sedang mengobrol. Si rubah adalah hewan yang sombong, yang membual betapa pintarnya dia. "Kenapa, saya tahu setidaknya seribu cara untuk menjauh dari musuh kita bersama, yaitu anjing" katanya. Komplikasi "Saya hanya tahu satu cara untuk menjauh dari anjing" kata si kucing. "Kamu harus mengajari saya beberapa trik menjauh dari anjing". "Oke, mungkin suatu hari nani, saat saya punya waktu, saya bisa mengajarkan kamu beberapa trik sederhana" jawab rubah enteng. Saat itu mereka mendengar gonggongan dari anjing dari kejauhan. Lama-kelamaan anjing itu datang ke arah mereka. Resolusi Seketika itu pun kucing berlari ke arah pohon terdekat dan naik ke cabang di luar jangkauan anjing tersebut "Ini adalah trik yang satu-satunya aku tahu" kata si kucing. "Mana seribu trik yang akan kau gunakan?". Rubah itu pun duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya pada dirinya trik apa yang harus dipakai. Sebelum dia akan mengambil keputus, anjing-anjing tersebut tiba, dan anjing itu menghajar rubah dan mencabik-cabiknya. Koda Pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah satu rencana yang berjalan lebih baik daripada seribu rencana yang masih diragukan. 3 Contoh Teks Cerita Fabel Beruang dan Lebah Sumber Orientasi Pada suatu hari ada seekor beruang berjalan di sepanjang hutan sedang mencari makanannya. Beruang beriat mencari buah-buahan untuk bekal makanannya selama beberapa hari. Tapa disengaja beruang menemukan pohon yang tumbang. Pohon tersebut ternyata dihuni oleh sekelompok lebah yang tengah membuat sarang. Beruang itu pun penasaran dengan sarang lebah tersebut. Komplikasi Beruang mulai mengendus-endus sarang lebah dengan hidungnya. Dengan hati-hati ia melihat ke dalam sarang. Beruang berharap lebah tidak sedang berada di dalam sarangnya, sehingga ia bisa mengambil madu yang ada. Malang bagi beruang ternyata pada saat ia menengok ke dalam sarang, kelompok lebah sedang menuju ke sarangnya usai mencari sari makan dari bunga-bunga. Tidak dapat dihindari lagi kawanan lebah yang banyak tersebut menyerang beruang. Resolusi Dengan bersusah payah beruang mencoba melawannya dan berlari untuk menuju ke rumahnya. Tetapi kawanan lebah semakin ganas dan justru memanggil lebah lain yang ada di hutan. Pada akhirnya, beruang tidak bisa menghindar dan merelakan tubuhnya disengat oleh kawanan lebah. Koda Pesan moral atau amanat yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah tidak boleh tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu hal dan harus memikirkan terlebih dahulu perasaan orang lain yang mungkin terganggu dengan apa yang akan kita lakukan. 4 Contoh Teks Cerita Fabel Kupu-Kupu Berhati Mulia Sumber Orientasi Pada suatu hari ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat gembira bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman tersebut. Komplikasi Semut melihat sebuah kelompok di atas pohon, lalu ia mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi kemana-mana. "Hei kepompong, alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo kita jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibku jika ranting itu patah?". Sang semut selalu membanggakan dirinya, ia bisa pergi ke tempat yang ia suka dan bahkan kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Ia merasa bahwa dirinya adalah binatang yang terhebat. Si kepompong hanya diam mendengar perkataan semut tersebut. Pada suatu hari, sang semut kembali berjalan-jalan ke taman itu. Karena hari itu hujan, terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu, lalu ia berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta bantuan "Tolong bantu aku! Aku mau tenggelan, tolong,,,, tolonggg!." Resolusi Beruntunglah sang semut saat itu ada seekor kupu-kupu yang melihat. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. "Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengakatnya." Lalu, semut itupun memegang erat ranting tersebut. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya ke tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kuu-kupu karena telah menyelamatkannya. Ia memuji kupu-kupu sebagai hewan yang hebat dan baik hati. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut "Aku adalah kepompong yang penah kamu ejek," Koda Ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya. Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan. Sumber 5 Contoh Teks Cerita Fabel Kucing dan Tikus Sumber Orientasi Di sebuah rumah yang besar dan luas, hiduplah seekor kucing sendirian yang menunggu rumah itu. Karena majikannya sibuk bekerja setiap hari dan pulang setelah larut malam, maka makanan yang disediakan untuk si kucing hanya roti dan keju. Komplikasi "Sangat bosan rasanya jika setiap hari hanya memakan ini. Majikanku tidak mengerti apa makanan kesukaanku," gerutu si kucing sambil menatapi sepiring roti dan keju. Resolusi Tiba-tiba ia mendengar benda jatuh, rupanya ada sesuatu dirumah ini. Setelah di lihat-lihat ada seekor tikus yang ketakutan melihat dirinya, sampai menjatuhkan benda di atas meja. Anehnya kucing itu tidak mengejar tikus tersebut. Ia merasa iba dan ia pun menyapa, "Hei! Tikus jangan takut! justru aku ingin mencari teman karena setiap hari aku sendiri, dan makanan yang disediakan majikanku hanya roti dan keju," kata kucing. "Ohh,,, roti dan keju? Itu makanan kesukaanku! Sedangkan di tempat tinggalku, hanya ada nasi dan ikan," kata tikus. "Oh,, ikan? Itu makanan kesukaanku" seru kucing. Koda Dengan demikian, keduanya pun tidak merasa kesepian lagi dan bisa saling menukar makanan mereka serta saling membantu dalam keadaan suka maupun duka. Persahabatan antara mereka terjalin semakin erat. Sumber BACA JUGA Teks Cerita Fabel Pengertian, Jenis, Unsur dan Strukturnya Demikianlah artikel hari ini tentang 5+ Contoh Teks Cerita Fabel Singkat Beserta Strukturnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terimakasih.
Berikutini beberapa contoh teks cerita fantasi, lengkap beserta strukturnya. Struktur dan contoh cerita non fiksi tentang banjir, dongeng, islami. 100 Dongeng Fabel kucing tua pertapa from www.ebookanak.com Tak hanya itu, membacakan dongeng atau cerita juga dapat meningkatkan bonding dengan anak hingga mendorong minat baca pada
Kamu tentu sudah tak asing lagi dengan cerita fabel Singa dan Tikus yang populer di berbagai penjuru negara. Ingin membacakan kisah serunya pada si kecil? Bila iya, langsung saja simak artikel ini! Sampaikan pula pesan moral yang terkandung, ya!Sebagai orang tua, kakak, tante, om, atau guru yang baik, ada baiknya kamu membacakan dongeng yang mengandung pesan moral kepada si kecil. Sehingga, anak-anak bisa belajar bersikap baik dari dongeng yang kamu bacakan. Salah satu yang dapat kamu bacakan pada si kecil adalah cerita Singa dan tentu sudah tak asing lagi dengan dongeng tersebut, kan? Secara singkat, cerita fabel ini memiliki kisah tentang seekor Raja Hutan yang terjebak dalam jala milik pemburu hewan. Lalu, ada seekor tikus kecil yang ingin ia menolong Raja Hutan? Nah, untuk melanjutkan cerita dongeng Singa dan Tikus, mending kamu langsung saja baca artikel ini. Tak hanya kisahnya saja, unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya juga telah kami Fabel Singa dan Tikus Sumber dltk-teach Di sebuah hutan yang rimba, hiduplah seekor singa yang sangat perkasa. Para hewan menganggapnya sebagai Raja Hutan karena tubuhnya yang besar dan kuat. Raja Hutan termasuk hewan yang gila hormat, bila ada yang tak menghormatinya, tak segan-segan ia akan menghajarnya. Maka dari itu, para hewan sangat takut kepadanya. Sehari-hari, hewan menyeramkan ini menghabiskan waktunya untuk berburu di hutan dan tidur di bawah pohon. Saat ia sedang tidur, tak ada satu pun makhluk hidup di hutan yang berani mendekati atau mengganggunya. Pada suatu hari, ada seekor tikus kecil yang sedang terburu-buru. Ia berlari dengan cepat hingga tak sengaja melewati muka sang Raja Hutan. Hal itu membuat sang Singa terbangun. Ia merasa kesal sekali karena tidurnya terganggu. Ia langsung menangkap hewan kecil itu dengan tangannya, “Berani-beraninya kau mengganggu tidurku!” seru hewan galak itu. “Ma..Ma…Maafkan aku, Tuan, aku tak sengaja,” jawab hewan kecil ini terbata-bata. “Maaf katamu? Kau pikir aku bisa memaafkanmu begitu saja? Aku ini Raja Hutan, tak boleh ada yang menggangguku! Apalagi hewan kecil sepertimu!” ucap sang Raja Hutan dengan suara lantangnya. Si Tikus makin ketakutan. “Tuan, tolong maafkan aku. Jangan makan aku. Aku sama sekali tak bermaksud mengganggu tidurmu. Tolong, lepaskan aku. Aku janji tak akan membuatmu terbangun lagi,” ucap hewan kecil itu sembari menangis. “Tidak! Aku tidak akan melepasmu begitu saja. Aku akan menjadikanmu sebagai makan malamku! Hahahaha,” ucap sang Singa dengan jahatnya. “Aku mohon, Tuan! Jika engkau melepaskanmu, aku kan berjanji akan membantumu bila kau sedang butuh bantuan. Lagi pula, tubuhku sangat kecil, kamu tak akan kenyang saat menyantapku nanti,” ucap Tikus mencoba meyakinkan sang raja. “Hahahaha, menolongku? Yang benar saja! Hewan kecil sepertimu takkan bisa menolongku! Baiklah, aku kan melepasmu. Benar katamu, memakanmu tak akan membuatku kenyang. Pergi dan jangan berkeliaran di hadapanku lagi!” seru sang raja sambil melepaskan Tikus. Terjebak dalam Jala Pemburu Setelah lepas dari jeratan sang Singa, binatang kecil ini langsung lari terbirit-birit. Ia sangat takut pada sang raja. Namun, dalam hati ia berterimakasih pada sang Raja Hutan karena telah melepaskannya. Ia berjanji kan menolongnya suatu saat nanti. Pada suatu pagi, sang Raja Hutan sedang berjalan-jalan untuk mencari mangsa. Ia tak tahu bila ada beberapa jebakan jala yang dipasang oleh para pemburu. Lalu, ia terjebak dalam salah satu jala. Ia berusaha lepas dari jebakan itu, tapi tak kunjung berhasil. Ia lalu meronta-ronta dan meraung minta tolong. Tapi, tak ada satu hewan pun yang berani menolongnya. Saat itu, ada seekor rusa yang mengetahui sang Singa terjebak jala, “Rusa, tolonglah aku. Lepaskan tali yang menjebakku ini. Aku tak ingin mati mengerikan,” pinta sang Singa. “Maafkan aku, Tuan. Aku tak bisa membantumu. Aku takut bila kamu akan memakanku setelah terbebas dari jala ini,” ucap Rusa. Ia lalu berlari menemui teman-temannya dan menceritakan bahwa Raja Hutan sedang dalam bahaya. Mereka sebenarnya ingin menolong, tapi takut pada keganasan sang raja. Kabar tersebut pun terdengar oleh si Tikus. Ia pun bergegas menuju tempat sang Raja Hutan, “Ini adalah waktu yang tepat untuk membalas budinya. Aku harus segera menolong sang raja,” ucapnya dalam hati. Dalam perjalanan menuju tempat terjebaknya sang raja, ia bertemu dengan Kancil, “Kus, kamu mau ke mana-mana? Kenapa tergesa-gesa?”. “Aku ingin segera menolong Raja Hutan. Aku tak ingin dia mati,” ucap sang Tikus. “Kamu yakin? Bagaimana bila nanti ia memakanmu? Kamu tak takut?” jawab Kancil. “Aku tak takut. Dia tak sejahat yang kamu pikirkan,” ucap Tikus. Upaya Membebaskan Sang Raja Hutan Sumber dltk-teach Sesampainya di tempat sang raja terjebak, si Tikus langsung melompat ke atas jala. “Tuan, apakah kamu baik-baik saja? Aku kan segera menolongmu,” ucap Tikus. “Kau tak takut padaku? Hewan-hewan lainnya tak ada yang mau menolongku. Mereka takut aku kan memakan mereka,” ucap sang Singa. “Tentu saja aku tak takut padamu. Kamu dulu pernah membebaskanku, Tuan. Aku ingin membalas kebaikanmu itu,” ucap si hewan kecil penakut yang baik hati sembari mengginggit jala untuk membebaskan Singa. Mendengar ucapan Tikus, sang Singa sangat terharu. Ia tak menyangka ada hewan yang menganggapnya baik hati. Padahal, dulu ia membebaskan Tikus hanya karena tubuhnya yang kecil. Tak lama kemudian, Tikus berhasil melepaskan jala yang menjebak sang Raja Hutan. Sang Singa pun bisa bebas. “Terima kasih, Tikus kecil. Aku salut pada kebaikan hatimu. Tubuhmu memang kecil, tapi kamu bisa menyelamatkanku,” ucap Singa. “Sama-sama, Tuan. Sudah jadi kewajibanku untuk menolong sesama makhluk hidup,” jawab Tikus. Setelah kejadian itu, Singa dan Tikus pun berteman baik. Sang Raja Hutan tak lagi jahat dan gila hormat. Ia jadi ramah kepada hewan-hewan di hutan rimba itu. Baca juga Cerita Sang Kancil dan Cicak Badung yang Suka Mencuri Beserta Ulasan Lengkapnya Unsur Intrinsik Cerita tentang Singa dan Tikus di atas sangat seru, bukan? Lantas, seperti apakah unsur intrinsik dari kisah ini? Berikut adalah ulasannya yang bisa kamu simak; 1. Tema Tema atau inti cerita dongeng Singa dan Tikus adalah tentang pentingnya saling tolong menolong sesama makhluk hidup serta tentang perlunya membalas kebaikan orang lain. Singa yang awalnya jahat, bisa berubah menjadi baik setelah menerima kebaikan dari Tikus. 2. Tokoh dan Perwatakan Sumber Amazon Dalam cerita fabel ini, ada dua tokoh utama, yakni Singa dan Tikus. Awalnya, Singa memiliki sifat yang gila hormat dan kejam. Namun, setelah Tikus membantunya dari jebakan jala, sang Singa jadi hewan yang baik hati. Sebaliknya, si Tikus yang awalnya penakut, berubah menjadi sosok pemberani demi menolong Raja Hutan Ia adalah tokoh baik yang mau menolong siapa pun yang sedang membutuhkan. Selain Singa dan Tikus, dalam cerita fabel ini juga terdapat beberapa pemeran pendukung. Sebut saja si Rusa dan Kancil yang penakut dan enggan menolong makhluk lain. 3. Latar Dongeng ini mengambil latar di berbagai tempat. Tempat utamanya adalah di hutan rimba. Selain itu, kisah dongeng ini juga mengambil latar tempat di bawah pohon, di mana sang Raja Hutan beristirahat. 4. Alur Bila menyimak dengan seksama, kamu mungkin sudah bisa menebak kalau cerita ini memiliki alur maju. Cerita bermula dari sang Raja Hutan yang sedang beristirahat. Kemudian, ada seekor Tikus yang tak sengaja membangunkannya. Binatang buas itu langsung mengamuk dan mengancam akan memakan Tikus. Namun, si Tikus dibebaskan dan ia berjanji kan membalas kebaikan Raja Hutan. Pada akhir cerita, mereka pun berteman baik. Sebab, si Tikus berhasil membebaskan Raja Hutan yang tanpa sengaja terjebak dalam jala milik pemburu hewan. 5. Pesan Moral Ada beberapa amanat atau pesan moral dari cerita Singa dan Tikus ini. Pertama, janganlah menjadi orang yang jahat dan gila hormat. Nanti, kamu kan mendapatkan balasannya. Kedua, berbuatlah baik kepada siapa pun dan bantulah orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Seperti halnya Tikus yang tetap membantu Singa. Terakhir, jangan pernah menyepelekan orang lain, karena bisa saja ia memiliki kemampuan yang tak kamu ketahui. Tikus memiliki badan yang kecil, tapi ia sanggup menolong Raja Hutan dengan giginya yang mungil itu. Selain intrinsik, cerita dongeng Singa dan Tikus ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Seperti nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang sesuai dengan lingkungan sekitar. Baca juga Dongeng Kancil dan Kura-Kura yang Cocok Dibacakan Pada Si Kecil Beserta Ulasan Lengkapnya Fakta Menarik Setelah membaca kisah dan unsur intrinsiknya, kini saatnya mengulik soal fakta menarik dari cerita fabel Singa dan Tikus. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya; 1. Terdapat Patung Singa dan Tikus Sumber Wikimedia Commons Cerita Singa dan Tikus ini cukup populer di beberapa negara, termasuk Amerika, sehingga banyak seniman yang menjadikannya sebagai objek seni. Salah satunya adalah Tom Otterness yang merupakan seniman asal Amerika. Ia membuat patung berbentuk singa dan tikus yang terinspirasi dari cerita fabel The Lion and Mouse. Patung tersebut berada di halaman museum Beelden and Zee, Belanda. 2. Memiliki Beragam Versi Sebenarnya, cerita Singa dan Tikus memiliki beberapa versi. Ada pula kisah yang menceritakan bila si Tikus menolong Singa asal ada imbalannya. Ia meminta agar salah satu anak sang Raja Hutan menikah dengan dirinya. Bila tidak dikabulkan, hewan kecil itu tak akan membebaskan Singa. Dengan demikian, si Tikus bukanlah hewan kecil yang baik hati. Karena ia tak tulus dalam memberikan pertolongan. 3. Diadaptasi Menjadi Film Animasi Karena cukup populer ada banyak video animasi yang mengadaptasi kisah ini. Selain itu, pada tahun 1914, cerita ini juga diadaptasi menjadi film bisu atau silent movie yang disutradarai oleh Barry O’Neil. Baca juga Dongeng tentang Kancil, Rusa, dan Harimau yang Seru Beserta Ulasannya Saatnya Membacakan Cerita Singa dan Tikus Pada Si Kecil Demikianlah ringkasan cerita Singa dan Tikus yang sarat akan pesan moral mengenai hidup saling tolong menolong. Kamu suka dengan kisahnya? Kini, saatnya membacakan kisah ini pada si kecil. Ajarkan ia untuk hidup saling tolong menolong sesuai amanat dari kisah ini. Bila masih butuh contoh cerita lainnya, langsung saja kepoin situs Selain cerita kanak-kanak, ada pula kisah nusantara, seperti cerita Danau Toba, Roro Mendut, Sangkuriang, dan lain-lain. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
Inilah5 contoh narrative text pendek beserta moral value dan artinya lengkap dengan adio MP3 untuk listening bahasa Inggris. Semua cerita bahasa Inggris dibawah ini berjenis fable. Fable adalah cerita tentang prilaku binatang yang dimiripkan dengan manusia. Cerita tentang hewan ini menjadi bagian dari narrative text. Kumpulan fable yang penuh
Judul Cerita Fabel Kucing dan Tikus Pada zaman dahulu di sebuah kota ada seekor tikus bernama Mezra yang merupakan raja tikus di wilayahnya. Untuk membantu dalam memimpin para tikus, ia dibantu oleh tiga penasehat yang cerdas dan pemberani. Suatu hari para penasehat berkumpul membahas mengenai berbagai masalah yang terjadi. Raja tikus juga membahas mengenai teror kucing, dimana ia harus membebaskan rakyatnya dari teror tersebut. Ia bertanya mengenai bagaimana saran yang tepat untuk mengatasi masalah ini kepada ketiga penasehatnya. Penasehat pertama memberikan usul untuk mengumpulkan sebanyak mungkin lonceng kecil dan mengalungkan bel tersebut ke leher setiap kucing. Dengan begitu kita para tikus bisa bersembunyi di lubang-lubang saat mendengar lonceng tersebut mendekat. Raja menoleh ke penasehat kedua dan berkata “Bagaimana menurutmu tentang saran tersebut?” Penasehat kedua menilai jika saran tersebut kurang tepat karena siapa yang berani memasang lonceng di leher kucing, meski seekor anak kucing sekalipun. Dia memberikan usulan untuk mengungsi sementara waktu ke desa. Jadi saat kota kosong tikus tersebut akan mencari kota lain yang banyak tikusnya. Merza masih kurang puas dengan ide dari kedua penasehat tersebut, lalu ia menoleh ke penasehat ketiga yang dikenal paling cerdas dan bijaksana. Penasehat ketiga dalam menanggapi beberapa usulan tersebut hanya menggelengkan kepala. Ia memberikan alasan jika kita meninggalkan kota dan tinggal di desa, kita tidak bisa memastikan pra kucing akan menghilang. Hal ini dikarenakan kucing-kucing tersebut dijadikan hewan peliharaan para pemiliknya. Kehidupan desa dan kota sangat berbeda karena bukan hanya kucing liar yang hidup di sana dan memangsa kita, sebab juga ada ular dan burung elang. Ia pun memberikan saran untuk memanggil seluruh tikus di kota dan memerintahkan mereka membangun lorong. Di dalam rumah yang menghubungkan satu rumah dengan rumah lainnya. Kemudian tugas kita merusak pakaian, tempat tidur dan karpet, pastinya mereka akan menambah jumlah kucing di dalam rumah. Setelah ditambah maka kita akan menambah kerusakan tersebut dan seterusnya. Hingga pemilik kucing berpikir jika barang-barang rusak di rumahnya akibat ulah kucing yang ia pelihara. Setelah mereka mengurangi jumlah kucing maka kita menghentikan merusak barang-barang tersebut. Sehingga raja mengikuti saran penasehat ketiga walaupun membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan kucing dari kota. Pesan Moral Contoh Cerita Fabel Untuk mencapai keberhasilan, terkadang kita harus melakukan hal yang tidak biasa. Originally posted 2020-04-10 222444.
Cerita Fabel Hewan Pendek, Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur. Kompilasi cerita pendek berikut ini adalah cerita yang dikumpulkan sebagai bahan bacaan anak yang menarik dan mengandung pesan moral. Pada setiap cerita dongeng dalam bentuk fabel hewan berikut terdapat nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap ceritanya, yang bisa dipakai sebagai persuasi, nasehat dan didikan
apologiku - Dongeng fabel kucing dan tikus ini, mengisahkan tentang awal mula kisah permusuhan antara kucing dan tikus. Dalam cerita ini, dikisahkan bahwa sebenarnya kucing dan tikus itu sebenarnya adalah sahabat karib. Kemana tikus pergi, disitu ada kucing begitu pula sebaliknya, kemana kucing pergi, tikuspun turut menytertainya. Nah, sobat pembelajar penasaran dengan kisahnya ? simak kisahya berikut ini Kisah Kucing dan Tikus Dahulu kala Kucing dan Tikus bersahabat. Kemana saja Kucing pergi, Tikus selalu ikut. Pada suatu hari, Tikus berkata kepada Kucing. Tikus “Hai, Kucing!” Kucing “Ada apa?” Tikus “Mari kita makan ikan asin.” Kucing “Di mana kita bisa mendapatkan ikan asin? Tikus “Itu di sana, digantung di rumah Pak Tani. Ikan asinnya amat banyak, kita akan puas memakannya.” Rupanya Kucing tertarik pada usul Tikus. Ketika malam tiba, Tikus dan Kucing berangkat ke rumah Pak Tani. Mereka bersepakat, Tikus akan memanjat ke atas, sedangkan Kucing menunggu di bawah. Sebelum memanjat ke atas, Tikus berpesan. Tikus “Kalau ada ikan asin yang jatuh ke sini, cepatlah kamu melompat dan menerkam. Jangan sampai ikan asin itu terpental keluar kamar ini. Nanti kita ketahuan!” Akhirnya Tikus memanjat ke atas tempat ikan asin digantung. Setelah ia menemukan ikan asin yang bagus dan besar, ia lupa janjinya kepada Kucing yang kelaparan menunggu dengan siaga sambil menengadahkan kepalanya ke atas. Kucing “Kok, lama benar Tikus di atas? Tikus sudah mendapatkan ikan asin apa belum, ya? Perutku sudah lapar sekali!” Tikus pun mendapatkan lagi ikan asin yang paling besar dan bagus. Tikus mulai menggerek tali pengikat ikan asin itu. Belum selesai tali pengikat ikan asin itu digerek, karena kekenyangan, tegang, dan takut ketahuan oleh penghuni rumah, tiba-tiba Tikus salah injak tumpuan dan terjatuh. Sebelum sampai ke bawah, Tikus berkata. Tikus “Jangan kau makan saya. Saya adalah Tikus kawanmu, jangan makan saya!” Kucing “Ikan asin …..sin…..siin…..!” Tikus “Aduh, saya bukan ikan asin! Saya kawanmu! Saya belum sempat menjatuhkan ikan asin itu, lalu saya terjatuh. Kuciiiiing, saya bukan ikan asin!" Kucing “Ikan asin ……me…..me…..ong!” Kucing tetap tidak menghiraukan Tikus dan merasa ditipu olehnya. Di sinilah asal mulanya Kucing dan Tikus tidak akur. Tikus merasa sakit hati pada Kucing yang memakannya. Kucing pun tidak percaya lagi pada Tikus, sebab Tikus telah memakan ikan asin sendiri. Sejak saat itu pertama kalinya Kucing memakan Tikus, sebab Kucing selalu beranggapan bahwa Tikus adalah ikan asin. ****** Demikian sobat pembelajar kisah antara kucing dan tikus. Dari kisah tersebut, nilai yang dapat kita ambil adalah, jangan pernah berbohong dan berbuat tipu daya. Pada kisah diatas, kita di ajarkan agar sebaiknya tidak mengikuti sifat tikus yang menipu kucing. Disaat tikus sudah merasa kenyang, ia lupa terhadap kucing yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Jadi, sobat pembelajar jangan suka bohong sama teman yah, supaya dalam berteman bisa tetap akur dan saling hormat menghormati antar teman. Agar tidak terjadi perpecahan yang menimbulkan permusuhan seperti kucing dan tikus dalam kisah di atas. *Source by Buku Siswa Kelas 2 Tema 7 Kebersamaan
ContohCerita Fantasi Pendek Dan Singkat. Cerita Fantasi - Cerita fantasi merupakan suatu karya tulis yang dibangun menggunakan alur cerita yang normal, tetapi bersifat imajinatif dan khayalan semata. Pada umumnya unsur-unsur dan struktur cerita seperti setting, alur, penokohan, konflik, ending dan lainnya akan dibuat secara berlebihan dan
Contoh fabel dalam artikel ini ditulis dengan singkat namun tetap mengikuti struktur dan kaidah kebahasaan yang harus diikuti dalam menulis teks fabel. Berikut adalah beberapa contoh teks fabel dengan berbagai tema dan bentuk seperti fabel pendek singkat, panjang, adaptasi, alami, dsb. Contoh Fabel Pendek Singa dan Tikus Orientasi Suatu ketika, seekor singa tengah tertidur di hutan dengan pose kepalanya yang besar bertumpu pada kedua cakarnya. Tiba-tiba, seekor tikus kecil yang pemalu tidak sengaja menghampirinya. Komplikasi Dengan ketakutan dan tergesa-gesa untuk melarikan diri, ia malah berlari melintasi hidung Sang Singa. Sontak akhirnya singa pun bangun karena hidungnya terasa gatal. Terbangun dari tidurnya, Singa itu dengan marah meletakkan kakinya yang besar di atas makhluk kecil itu. Klimaks “Ampuni aku wahai Singa!” pinta Tikus yang malang itu. “Tolong biarkan aku pergi dan suatu hari aku pasti akan membala budimu.” Singa itu lalu tertawa terbahak-bahak karena berpikir bahwa Tikus itu tidak mungkin dapat membantunya. “Memangnya makhluk sekecil kamu bisa bantu apa?” ucap Singa sambil tertawa. Namun karena iba, sang Singa akhirnya tetap melepaskan Tikus itu. Resolusi Beberapa hari kemudian, saat sedang mengintai mangsanya di hutan, Singa tersebut ternyata masuk ke dalam jebakan seorang pemburu. Ia tidak dapat membebaskan dirinya sendiri, dan meraung karena marah. Tikus dengan segera mengetahui suara itu dan berhasil menemukan Singa yang terperangkap di jarring pemburu. Sang tikus berlari ke salah satu tali besar yang mengikatnya, dia menggerogotinya sampai terputush, dan dengan segera Singa itu dapat bebas. “Kamu tertawa saat kubilang aku akan membalas budi kamu,” kata Tikus. “Sekarang kamu tahu kan, bahwa Tikus pun dapat membantu seekor Singa.” Koda Sekecil apa pun itu kebaikan tetaplah kebaikan. Bahkan meskipun tampaknya kecil seperti tikus jika dibandingkan dengan singa, kebaikan itu tak akan pernah berujung sia-sia. Contoh Fabel Adaptasi Fabel adaptasi adalah fabel yang mengubah watak asli binatang pada dunia nyata dan menggunakan watak atau latar manusia sebagai latarnya, misalnya tikus memiliki rumah dan melakukan aktivitas rapat seperti manusia. Berikut adalah salah satu contohnya. Rapat Para Tikus Orientasi Suatu ketika, para Tikus mengadakan rapat di balai desa Tikus untuk menyusun rencana dalam rangka membebaskan diri dari musuh mereka, yakni sang Kucing. Setidaknya, mereka ingin menemukan cara untuk mengetahui kapan dia akan datang, jadi mereka memiliki waktu untuk melarikan diri. Sesungguhnya, sesuatu harus dilakukan, karena mereka hidup dalam ketakutan terus-menerus terhadap cakarnya sehingga mereka hampir tidak berani bergerak dari sarang mereka siang atau malam. Konflik Banyak rencana dibahas, tetapi tidak satu pun yang dianggap cukup baik. Akhirnya, seekor Tikus yang sangat muda bangkit dan berkata “Saya punya rencana yang tampaknya sangat sederhana, tetapi saya yakin ini akan berhasil” “Yang harus kita lakukan adalah menggantungkan lonceng kecil di leher Kucing. Saat kita mendengar lonceng berbunyi, maka kita akan segera tahu bahwa musuh kita akan datang.” lanjutnya. Para warga desa Tikus merespons ide tersebut dengan antusias. Mayoritas dari mereka sangat setuju dengan ide yang brilian tersebut. Klimaks Semua Tikus benar-benar sangat terkejut karena tidak satu pun dari mereka yang pernah memikirkan rencana seperti itu sebelumnya. Tetapi di tengah kegembiraan atas keberuntungan mereka, seekor tikus tua muncul dan meminta izin untuk berbicara di depan mimbar balai desa. Resolusi “Mohon maaf sebelumnya, izinkan saya untuk mengemukakan pendapat,” “Sebetulnya saya juga setuju bahwa rencana Tikus muda itu sangatlah bagus. Tapi izinkan saya mengajukan satu pertanyaan Siapa yang akan membunyikan Kucing?” Semua Tikus dalam rapat tersebut kini saling memandang dan mengerutkan alisnya. Mereka baru sadar bahwa tidak akan ada yang berani melakukannya. Karena mendekati kucing untuk menggantungkan kalung lonceng di lehernya adalah sama dengan bunuh diri. Koda Mengatakan bahwa sesuatu harus dilakukan adalah satu hal yang sangat baik. Mengkritik atau mengajukan ide bisa menjadi sangat mudah. Namun, dalam praktiknya, untuk mampu melakukan sesuatu dan benar-benar dapat memberikan perubahan adalah hal yang sangat sulit dan harus dipikirkan lebih matang lagi. Contoh Fabel Alami Seperti namanya, fabel alami memberikan watak sebagaimana binatang itu di alam, latar yang digunakan juga alamiah seperti hutan, sungai, danau, dsb. Berikut adalah salah satu contoh fabel alami. Kucing & Rubah Orientasi Suatu ketika seekor Kucing dan Rubah bepergian bersama. Dalam perjalanan, mereka menyempatkan diri untuk mempersiapkan bekal di jalan. Mereka berburu tikus liar di sini, ayam gemuk di sana yang pada akhirnya malah memercikan pertengkaran pertengkaran mengenai hasil buruannya. Konflik Mereka mendebatkan mengenai jatah bekal dan siapa yang berburu lebih banyak. Seperti yang biasa terjadi saat teman sedang berseteru, pembicaraan mulai bersifat personal. “Kamu pikir kamu pinter banget ya, Kucing?” kata si Rubah. “Kamu mau pura-pura tau lebih banyak daripada aku? Jangan macam-macam, Aku ini lebih cerdik dan licik darimu!” “Yah,” balas si Kucing, “Kuakui aku hanya punya satu keahlian, tapi biar kuberitahu, satu keahlian ini jauh lebih hebat dari ratusan akalmu!” Klimaks Saat itu juga, di dekat mereka, mereka mendengar terompet pemburu dan gonggongan sekelompok anjing. Dalam sekejap Kucing itu naik ke atas pohon, dan bersembunyi di antara dedaunan. “Inilah kemampuanku,” serunya pada si Rubah. “Sekarang aku ingin tahu, bagaimana akalmu mampu melewati pemburu dan anjing itu” Resolusi Seperti yang dikatakannya sendiri, Rubah memiliki begitu banyak rencana untuk melarikan diri. Namun, sayangnya hal itu justru membuatnya tidak dapat memutuskan mana yang akan dicoba terlebih dahulu. Dia mengelak ke sana-sini dengan anjing-anjing yang terus mengejar di belakangnya. Rubah melipatgandakan jejaknya, dia berlari dengan kecepatan tinggi, dia memasuki selusin liang, tetapi semuanya sia-sia. Anjing-anjing itu menangkapnya, dan segera mengakhiri bualan dan semua tipu-daya si Rubah. Koda Banyak jalan menuju Roma, namun kita hanya akan baru sampai ketika teguh pada satu jalan. Satu akal sehat yang bekerja akan selalu lebih berharga daripada banyak kecerdikan apalagi kelicikan. Contoh Cerita Fabel Panjang Burung Hantu dan Belalang Orientasi Burung hantu selalu tidur di siang hari. Kemudian setelah matahari terbenam, ketika cahaya kemerahan memudar dari langit dan bayang-bayang perlahan-lahan naik melalui hutan, dia muncul dengan gemetar dan berkedip dari pohon tua yang berlubang. Sesaat setelah bangun, tanpa keluhan dan berlama-lama, biasanya Burung Hantu akan terbang dan mulai berburu mencari makanan kesukaannya, yakni serangga, kumbang, katak, tikus, dan binatang kecil apa pun yang ia temukan. Konflik Namun, ada Burung Hantu tertentu yang memiliki tabiat buruk dan sering marah-marah seiring bertambahnya usia, terutama jika ada mengganggu tidur siangnya. Berbeda dengan yang lain ia bahkan akan mengeluhkan suatu hal kecil yang sebetulnya tidak berdampak sebegitu besarnya daripada amarahnya sendiri. Suatu sore, saat Burung Hantu tua itu masih tertidur di sarangnya, Belalang di dekatnya memulai nyanyian yang riang tapi sangat berisik. Akhirnya, kepala burung hantu tua itu keluar dari lubang pohon yang menjadi sarangnya itu. Klimaks “Tolong jangan berisik, pergi dari sini, wahai Belalang!” katanya pada Belalang. “Apakah kau tidak punya sopan santun? Setidaknya kau harus menghormatiku yang sudah tua ini dan biarkan aku tidur dengan tenang!” Tetapi Belalang menjawab dengan lugas bahwa dia berhak atas tempatnya di sana sebagai sesama penghuni hutan. Bahkan, ia dengan sengaja bernyanyi lebih keras lagi. Resolusi Burung hantu tua yang bijak tahu betul bahwa tidak ada gunanya berdebat dengan Belalang itu. Selain itu, matanya tidak cukup tajam di siang hari untuk mampu berbuat apa-apa kepada sang Belalang. Jadi dia mengesampingkan semua kata-kata Belalang yang kasar itu dan justru berbalik berbicara dengan sangat ramah kepadanya. “Baiklah, wahai Belalang,” katanya, “jika saya harus tetap terjaga, saya akan menetap untuk menikmati nyanyianmu,” “Lama-lama saya merasa kalau nyanyianmu itu ternyata merdu sekali,” “Lagi pula, kalau dipikir-pikir, rasanya sayang jika jika harus tertidur di sore yang indah ini”. “O ya, saya juga kebetulan memiliki beberapa sisa biji-bijian yang sepertinya kamu sangat suka,” “Saya hanya memakan biji-bijian ini sesekali saja sebagai pelengkap saja” “Kalau mau, silakan mampir ke sarangku dan mari kita nikmati sore yang indah ini dengan menyantap biji-bijian ini ini bersamaku.” Belalang itu terpesona oleh kata-kata rayuan dan sanjungan Burung Hantu. Dia melompat ke atas sarang Burung Hantu, tetapi begitu dia cukup dekat sehingga Burung Hantu tua itu dapat melihatnya dengan jelas, dan akhirnya dia menerkam sang Belalang. Koda Sanjungan bukanlah bukti kekaguman sejati. Jangan biarkan sanjungan membuatmu lengah terhadap rivalmu.
yMo9. sgf779cx03.pages.dev/343sgf779cx03.pages.dev/45sgf779cx03.pages.dev/111sgf779cx03.pages.dev/118sgf779cx03.pages.dev/99sgf779cx03.pages.dev/233sgf779cx03.pages.dev/146sgf779cx03.pages.dev/165
cerita fabel kucing dan tikus beserta strukturnya